30 July 2024

Konsolidasi Bank Sampah Binaan PT Pegadaian Bersama Kantor Wilayah I Medan

Pada tanggal 30 Juli 2024, Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi) bersama Pegadaian Kanwil I Medan sukses mengadakan acara konsolidasi offline yang berlangsung di LePolonia Hotel & Convention, Medan. Acara ini menghadirkan berbagai pihak penting, termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, Pimpinan Wilayah I Medan PT Pegadaian, Deputi Area PT Pegadaian, Ketua Umum Forsepsi, serta perwakilan dari bank sampah binaan di wilayah Medan.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara sektor pemerintah, swasta, dan komunitas dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.

Salah satu momen puncak dari acara ini adalah penandatanganan bersama yang dilakukan antara Forsepsi dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara. Komitmen ini bertujuan untuk mendukung penerapan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2021 tentang pengelolaan sampah melalui bank sampah.

Melalui penandatanganan ini, Forsepsi dan DLH Sumatera Utara sepakat untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas bank sampah di wilayah Sumatera Utara, baik dari segi edukasi, teknologi, maupun dampak sosial-ekonomi yang dihasilkan.

Acara konsolidasi ini menjadi titik awal dari upaya yang lebih besar dalam membangun lingkungan yang berkelanjutan di Sumatera Utara. Dengan keterlibatan berbagai pihak, Forsepsi dan Pegadaian optimis dapat memperluas dampak gerakan bank sampah ke berbagai wilayah di Indonesia.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam acara ini. Mari kita bersama-sama teruskan perjuangan untuk menjadikan bumi tempat yang lebih bersih dan hijau. Kolaborasi ini bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang untuk masa depan yang lebih baik.

Langkah kecil yang dilakukan hari ini adalah investasi besar untuk generasi mendatang. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan nyata!


Kegiatan Lainnya

FORSEPSI juga mengadakan berbagai kegiatan tambahan yang inovatif dan partisipatif.

Pegadaian Dukung Pemkot Bima dan FORSEPSI Gelar Aksi Lingkungan dalam HPSN 2025

Bima, 26 Februari 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, PT Pegadaian mendukung Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI), bank sampah binaan PT Pegadaian, untuk bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, menggelar kegiatan Gerakan Biopori Nasional dan Aksi Bersih Sungai. Acara turut hadiri Rudy Kristijanto, Kepala Departemen Area Pulau Sumbawa PT Pegadaian, beserta jajaran pemerintah daerah, komunitas lingkungan, dan para relawan. Peringatan HPSN 2025 di Kota Bima menghadirkan solusi konkret dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Salah satu program utama dalam kegiatan ini adalah pemasangan perangkap sampah (trash barrier) di Sungai Lewi Jambu, yang diharapkan mampu menahan hingga 2 ton sampah plastik per bulan, sehingga dapat mencegah pencemaran laut. Selain itu, acara ini juga menandai peluncuran Program Organik Nasional, yang ditandai dengan pembuatan 1.000 lubang biopori di seluruh Kantor Cabang PT Pegadaian se-Indonesia. Lubang biopori ini bertujuan untuk mengurangi genangan air, meningkatkan daya serap tanah, serta mengelola sampah organik secara lebih ramah lingkungan. Acara dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap, yang mewakili Walikota Bima. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya partisipasi semua pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan praktik pengelolaan sampah dari sumbernya. “Kolaborasi seperti ini harus terus diperluas agar memberikan dampak berkelanjutan bagi Kota Bima dan daerah lainnya,” ujar Alwi. Sebagai bentuk dukungan terhadap Permen LHK No. 14 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular, acara ini juga diisi dengan penandatanganan komitmen bersama antara PT Pegadaian, FORSEPSI, dan Pemerintah Kota Bima untuk memperkuat sinergi dalam pengelolaan sampah yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Rully Yusuf selaku Kepala Divisi ESG PT Pegadaian menyatakan harapannya, “Keberlanjutan lingkungan memerlukan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. Melalui pendekatan Pentahelix, kami berharap sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media dapat semakin diperkuat untuk menciptakan dampak yang lebih luas dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara berkelanjutan,” Sebagai bagian dari komitmen dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PT Pegadaian aktif dalam mendorong inisiatif keberlanjutan melalui berbagai program berbasis lingkungan. Salah satu bentuk nyata kontribusinya adalah pembinaan 425 bank sampah serta edukasi pemilahan sampah anorganik dan pembuatan biopori di lingkungan kantor cabang dan unit kerja Pegadaian di seluruh Indonesia. Ketua Umum FORSEPSI, Mina Dewi, mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin. “Dengan adanya kolaborasi ini, kami meluncurkan Program Organik Nasional dan Gerakan Bersih Sungai. Harapannya, melalui momentum HPSN ini, program-program FORSEPSI dapat semakin terintegrasi dengan pemerintah daerah dalam pengembangan bank sampah dan edukasi lingkungan. Kami juga berharap Kota Bima bisa menjadi role model dalam pengelolaan sampah dari sumbernya, sehingga bisa menginspirasi daerah lain di Indonesia,” ujar Mina. Melalui bank sampah PT Pegadaian menegaskan komitmennya untuk terus menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan bersih. Ke depan, program ini akan diperluas ke lebih banyak daerah dengan melibatkan berbagai mitra strategis, guna menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat dan ekosistem.   Tentang Pegadaian PT Pegadaian merupakan lembaga pembiayaan sosial yang berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui layanan keuangan inklusif. Dengan berbagai inovasi layanan dan program sosial, PT Pegadaian terus berupaya menciptakan dampak positif bagi komunitas dan masyarakat secara luas.  

HPSN - Refleksi Tragedi Longsornya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwi Gajah Cimahi

Pengelolaan sampah telah menjadi isu global dan nasional yang masih menjadi permasalahan dan masih terus dilakukan upaya untuk mengatasinya. Salah satunya tragedi longsornya tempat pembuangan akhir leuwi gajah Cimahi tahun 2005, bencana terbedar kedua di dunia yang terdiri dari pengelolaan tempat pembuangan akhir dan menjadi "Bandung Lautan Sampah"  Hari peduli sampah nasional diperingati pada tanggal 21 Februari 2005. Pentingnya mengingat pengolahan sampah yang baik maka di peringatinya tragedi longsor tempat pembuangn akhir (TPA) Leuwigajah Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 sekitar pukul 02:00 WIB, Akibatnya 157 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka serta kehilangan tempat tinggal.  Penyebab terjadinya tragedi ini disebabkan beberapa faktor yaitu: Pengelolaan Sampah yang Buruk: TPA Leuwigajah menerapkan sistem open dumping, dimana sampah hanya dibuang dna ditumpuk begitu saja tanpa pengelolaan yang memadai Curah Hujan Tinggi: Hujan deras yang terus menerus memicu longsoran sampah yang sudah tidak stabil Kurangnya Kesadaran Masyarakat: Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar juga menjadi faktor penyebab tragedi ini.  Kata sampah tidak jauh dengan kesan kotor ataupun jorok dan bau. Dengan inilah sifat masyarakat yang tidak tertarik dengan pemanfaatan sampah mejadi benda bernilai ekonomi. Peristiwa tragis ini menjadi titik balik bagi pemerintah dan masyarakat dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah di Indonesia. Sejak saat itu, HPSN telah digunakan sebagai motor penggerak dalam meningkatkan kesadaran dan mempromosikan gaya hidup yang lebih ramah lingkugan. HPSN diperingati dengan berbagai kegiatan seperti kampanye pengurangan sampah plastik. Operasi pembersihan lingkungan dan seminar tentang ekonomi sirkular Pemerintah bersama masyarakat dan industri, berupaya mencari solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin meningkat. Salah satu gerakan pemanfaatan sampah yaitu zero waste lifestyle yang dimulai dari yang kecil seperti memanfaatkan teknologi daur ulang sampah ataupun memiliki produk tanpa kemasam, "Zero waste adalah pilihan, bukan tres sesaat" Hari Peduli Sampah Nasional adalah saat yang penting bagi kita semua untuk merefleksikan dampak sampah terhadap lingkungan dan kehidupan. Tragedi Leuwigajah mengingatkan kita akan hal itu tanpa pengelolaan yang baik sampah bisa menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif masyarakat, pemerintah, dan industri untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Bank Sampah Kuantan Bersih Raih Penghargaan Bank Sampah Unit Terbaik 3 Tahun 2024

Jakarta, 16 Juli 2024 – Bank Sampah Kuantan Bersih mencatat prestasi gemilang dengan meraih penghargaan sebagai Bank Sampah Unit Terbaik 3 Tahun 2024. Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pengakuan atas dedikasi mereka dalam pengelolaan sampah yang inovatif serta kontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat. Bank Sampah Kuantan Bersih telah menjadi pelopor dalam menciptakan dampak sosial melalui kegiatan edukasi yang berkelanjutan. Secara rutin, mereka mengadakan pelatihan yang mencakup: Pengelolaan Sampah Daur Ulang: Pelatihan ini mengajarkan masyarakat cara memilah dan mendaur ulang sampah sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Pembuatan Kerajinan Tangan dari Limbah: Masyarakat diajarkan untuk mengubah limbah menjadi produk kreatif seperti tas, suvenir, dan berbagai dekorasi lainnya. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar, sehingga masyarakat dapat memperoleh tambahan penghasilan dari produk daur ulang. Bank Sampah Kuantan Bersih tidak hanya berhenti pada pengelolaan limbah, tetapi juga menunjukkan kreativitas yang luar biasa. Sampah yang terkumpul diproses menjadi berbagai produk bernilai, di antaranya: Tas dan Suvenir: Produk ini dipasarkan sebagai barang ramah lingkungan yang diminati masyarakat. Pupuk Kompos: Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi petani lokal. Pupuk Organik Cair (POC): Limbah organik cair diubah menjadi POC yang sangat berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah. Dengan pendekatan inovatif ini, Bank Sampah Kuantan Bersih tidak hanya membantu mengurangi sampah di lingkungan tetapi juga menciptakan nilai tambah yang berdampak pada peningkatan ekonomi lokal. Penghargaan yang diterima oleh Bank Sampah Kuantan Bersih mencerminkan konsistensi mereka dalam menjalankan misi keberlanjutan. Program pelatihan dan inovasi produk mereka telah menjadi inspirasi bagi bank sampah lainnya di Indonesia. Dengan penghargaan ini, Bank Sampah Kuantan Bersih berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program inovatif yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Mereka berharap dapat menjadi model bagi bank sampah lain untuk menciptakan perubahan yang lebih luas.